Kamis, 08 September 2011


ada camar terbang menukik
menabrak aspal hitam dengan tajam
sesaat kemudian dia dilindas motor hitam
lalu awan hitam yang tadi terlihat muram
mulai gerimis,
langit seakan menagis melihat si camar hitam
kisah pilunya pun mulai disebar melalui titik-titik air
dan terserap kesetiap organ bumi,
angin duka pun mulai berhembus
seakan bunyinya nyanyian terpilu jagat
sang gunung yang merupakan kawan akrab si camar pun murka
dia yang tadinya dingin,
mulai memuntahkan amarahnya melaluli ludahnya yang panas
langit pun marah juga
dia hentakan pukulan petir
yang disalahkan gunung dan langit adalah pepohnan,
kenapa sang pohon mulai mengasingkan diri dari kota
dan lari ke dunia khayal
sehingga tak ada tempat untuk si camar singgah dan melepas lelah,
gunung pun membakar hutan yang hanya bisa bisu
begitu pun langit dengan petirnya.
tapi sebenarnya pohon hanya kambing hitam,
karena yang salah ada pada manusia
yang mengusir pohon ke dunia khayal
namun gunung dan langit terlalu malas marah kepada manusia
karena manusia selalu bisa berkilah dengan dalil-dalil yang tak sahih